Lekas Pulang, Tuan


aku wanita dalam lukisan
hitam dan putih
bernaung di gudang tercampakkan
bergumul dengan  debu yang menyerpih

aku wanita dalam lukisan
kelabu dan kesepian
rindu tuanku pandangi aku
rindu beliau menghalau debu

aku wanita dalam lukisan
tiap pagi siang malam
berlutut pada-Mu, Tuhan
kembalikan pangeran berkuda hitam

aku wanita dalam lukisan
menunggu dalam diam
bertanya pada rongsokan
kapan Tuanku pulang?

2 tanggapan untuk “Lekas Pulang, Tuan

  1. I got that feeling .. feel freezing in my hearth … feeling pain on waiting ..

    aku suka pemilihan kata pada puisi ini .. seperti ” rindu beliau menghalau debu “,” kembalikan pangeran berkuda hitam ” bersajak dan bermakna ..

    perpindahan dari bait satu ke bait lainnya mengalir smooth … felling good when read it ..

    overall very good job ..

    btw .. sepertinya ini ekspresi kehidupan nyata dari sang penulis … ist right ?

    lagi nunggu seseorang nih mew? 🙂

    Suka

Jangan malu-malu ngasih tanggapan